Assalamualaikum. Alhamdulillah masih bisa merasakan kemurahanNya, masih bisa nulis di sini, masih bisa berbagi cerita, Terakhir nulis di sini hampir satu tahun yang lalu, bulan Desember tepatnya. Rindu nulis di sini.
Satu tahun ke belakang ini, saya dapat banyak pelajaran. Banyak hal-hal yang baru saya sadari dari kehidupan. Salah satunya, kematian. Banyak mahasiswa/i di kampus saya yang lebih dulu pergi bertemu Allah. Saya jadi ngerti kalau jiwa semua mahluk di bumi dan semesta ini milik Allah dan kapan kita pergi bertemu denganNya adalah rahasiaNya. Tidak melihat umur atau jenis kelamin. Bukan berarti yang sehat akan terbebas dari dekatnya kematian dan yang sakit dekat dengan kematian. Dulu saya begitu yakin kalau yang muda jauh dari kematian. Astaghfirullah. Buktinya tidak, setelah dilihat kenyataannya bukan begitu. Yang muda yang tua, laki-laki perempuan sama-sama dekat dengan kematian. Pertanyaannya, apakah diri akan selalu siap? Apa bekal yang akan dibawa?. Saya semakin paham akan hidup, bahwa hidup ini hanya sementara. Yang kekal hanya akhirat. Apa yang kamu inginkan di dunia ini? Harta yang banyak dan kehidupan yang enak? Mungkin itu impian sebagian besar manusia. Ya saya pun jujur ingin tapi untuk apa harta yang banyak jika tidak dikeluarkan untuk sedekah? Untuk apa kehidupan yang enak sedangkan saudara-saudara kita di luar sana menjerit untuk sesuap nasi? Allah akan memberikan apa yang hambaNya inginkan. Jika kita menginginkan dunia, maka Allah akan memberikannya. Dan jika kita menginginkan akhirat, maka Allah akan memberikan akhirat.
Apa yang kamu inginkan? Sekarang harus banyak banyak muhasabah, menilai seseorangnya harus dinol-kan. Setidaknya menghindari dari timbulnya dosa. Karena kematian tidak ada yang tau kapan dia menjemput kita. Mempersiapkan diri dan belajar ikhlas! Ya ikhlas, semuanya harus didasari ikhlas. Saya juga masih belajar untuk ikhlas karena ikhlas tidak semudah yang kita ucapkan. Ikhlas seperti surat Al-Ikhlas, tidak ada kata ikhlas di dalamnya. Semuanya milik Allah dan akan kembali ke Allah. Semoga kita dipertemukan kembali dengan orang-orang yang kita cintai di jannahNya. Aamiin Allahumma Aamiin.
Satu tahun ke belakang ini, saya dapat banyak pelajaran. Banyak hal-hal yang baru saya sadari dari kehidupan. Salah satunya, kematian. Banyak mahasiswa/i di kampus saya yang lebih dulu pergi bertemu Allah. Saya jadi ngerti kalau jiwa semua mahluk di bumi dan semesta ini milik Allah dan kapan kita pergi bertemu denganNya adalah rahasiaNya. Tidak melihat umur atau jenis kelamin. Bukan berarti yang sehat akan terbebas dari dekatnya kematian dan yang sakit dekat dengan kematian. Dulu saya begitu yakin kalau yang muda jauh dari kematian. Astaghfirullah. Buktinya tidak, setelah dilihat kenyataannya bukan begitu. Yang muda yang tua, laki-laki perempuan sama-sama dekat dengan kematian. Pertanyaannya, apakah diri akan selalu siap? Apa bekal yang akan dibawa?. Saya semakin paham akan hidup, bahwa hidup ini hanya sementara. Yang kekal hanya akhirat. Apa yang kamu inginkan di dunia ini? Harta yang banyak dan kehidupan yang enak? Mungkin itu impian sebagian besar manusia. Ya saya pun jujur ingin tapi untuk apa harta yang banyak jika tidak dikeluarkan untuk sedekah? Untuk apa kehidupan yang enak sedangkan saudara-saudara kita di luar sana menjerit untuk sesuap nasi? Allah akan memberikan apa yang hambaNya inginkan. Jika kita menginginkan dunia, maka Allah akan memberikannya. Dan jika kita menginginkan akhirat, maka Allah akan memberikan akhirat.
Apa yang kamu inginkan? Sekarang harus banyak banyak muhasabah, menilai seseorangnya harus dinol-kan. Setidaknya menghindari dari timbulnya dosa. Karena kematian tidak ada yang tau kapan dia menjemput kita. Mempersiapkan diri dan belajar ikhlas! Ya ikhlas, semuanya harus didasari ikhlas. Saya juga masih belajar untuk ikhlas karena ikhlas tidak semudah yang kita ucapkan. Ikhlas seperti surat Al-Ikhlas, tidak ada kata ikhlas di dalamnya. Semuanya milik Allah dan akan kembali ke Allah. Semoga kita dipertemukan kembali dengan orang-orang yang kita cintai di jannahNya. Aamiin Allahumma Aamiin.
