Kenalan Yuk dengan Tuberkulosis!
by
Nid!
- 8:35 PM
Assalamu’alaikum. Ngga kerasa udah hiatus (lagi) selama satu tahun. Maafkan ketidakrutinan nulis di sini karena makin sini makin banyak tugas dan porsinya semakin berat, tiap buka laptop pasti buka folder Polban Sem.6, Polban Sem.7 :’D
Beberapa bulan yang lalu dengan banyaknya tugas, deadline yang mepet-mepet, cuaca yang kurang bersahabat, dan banyak aktivitas ke sana ke sini, akhirnya membuat tenaga jadi sangat terkuras. Cepat capek, cepat ngantuk (?), lupa makan, dan badan semakin kurus. Udah kayak triplek datar banget :'D
Awalnya cuma sakit flu, demam, meriang, tapi rasanya tiap kena flu kayak sakit berat. Kepala pusing, cenat cenut, ngga bisa konsentrasi kalau belajar, keringat dingin. Pokoknya ngerasa parah aja. Setelah flu yang menyerang sampai 2 minggu, alhamdulillah sembuh ngga “srottt srottt” lagi. Eh ternyata, datanglah batuk yang membuat dada sesak, tenggorokan gatal, dan ngga berdahak. Makin parahlah ditambah kegiatan perkuliahan dan sebagainya. Akhirnya dibeliin obat batuk sirup yang rasanya manis merk sanadr*l. Kenapa obatnya sirup? Karena saya ngga bisa menelan obat tablet, apalagi kapsul kecuali kalau tablet harus digigit-gigit dulu jadi kecil di dalam mulut terus minumlah satu tumbler tupperw*re dan baru bisa tertelan obatnya. Oke lanjut ya, satu minggu, dua minggu, sampai tiga minggu kok batuknya ngga sembuh sembuh. Padahal udah habis 3 botol obat sirup, sempet aneh juga apa dosis obat batuknya kurang atau ada sesuatu yang salah sama paru-paru saya karena batuknya buat dada sesak. Ditambah tiga hari berturut-turut meriang menjelang malam dan suka kebangun tengah malam karena muncul keringat super banyak, kayak habis olahraga aja gitu sampai sela-sela rambut pun keringetan. Akhirnya diputuskanlah untuk ke dokter poliklinik tempat ayah kerja. Saya menceritakan keluhan-keluhan sakitnya, ternyata dokter menyarankan untuk melakukan rontgen takutnya saya terkena bronkhitis dan LED nya (Laju Endap Darah) ngga normal. Saya ikuti anjuran dokter untuk dirontgen, hasilnya saya malah dirujuk ke rumah sakit paru-paru (BBKPM). Makin bingunglah saya, kok sampai segininya cuma batuk doang.