Bagi kepadaku, Bu..

by - 8:29 AM

"Ibu...Jika memang berat. Boleh sajakah aku pikul sendiri?"



Raut muka Ibu yang sekarang semacam ada yang menghias, bahagia kah atau tidak sesuai harapan?
Ketika amarah terlontar, merasa yang salah. Salah perilaku dan dugaan. Maka, lontarkan, aku ikhlas aku salah.
Tangis malam itu, sebuah penyesalan atau terlebih kebahagiaan?
Memang aku dengan beliau tidak sedekat dengan Pahlawan Hidup kita, tetapi aliran itu masih terdapat disini bahkan terlebih.
Rindu dengan segala riuhnya tawa, mendapati nya tertidur di atas bahagia.
Pelupuknya saat ini seperti ada yang memberatkan, betapa lelah dan apa yang dipikirkan sebelum beliau tertidur?
Membagi itu baik, ringan pun akan ku ambil biar Bu.
Apa yang menyentuh ini? Rasanya ingin memeluk diam tumpah dengan rimanya.
Ku selimuti kulitnya yang terlihat lemah, nyatanya kuat.
Terkadang ini membuatku sulit. Sulit jika dewasa nanti kita berada jauh, tidak seperti sekarang.
Bergetar hebat, hati tidak dapat menahan ketika tetes itu jatuh dari pelupuknya yang teduh.
Jika ada yang membuatnya berat, jangan sampai sakiti. Cukup itu saja!
Malam ini saat ini.... terlihat sangat lelah, menangis teriris sedikit sinis, masalah itu membuatnya seperti ini. Tidak tertekan hanya saja Ibunya yang disana tidak akan pernah ia ganti sekalipun benarnya terganti.


Semoga tidurnya terlelap dalam lindunganNya. Bangunkanlah ia dengan mengurangi yang sedang dipikul Amin Ya Rabb.



Untuk.... Ibu 39 tahun, berharga bagi kedua anggota hidupnya

You May Also Like

0 comments