Ayo Berbisnis di Masa Mudamu!
Apa
yang terlintas dipikiran teman-teman kalau mendengar kata bisnis? Sebagian
besar orang pasti terlintas “jualan”. Eits.. tetapi bisnis bukan hanya sekadar “jualan”
loh yang hanya berujung pada keuntungan. Tujuan dari bisnis itu adalah membuka
lapangan pekerjaan baru dan tanggung jawab sosial perusahaan. ”Wah kok berat
banget ya? Kan yang penting dapat profit”. Bisnis itu harus sustainable (red-berkelanjutan), kalau
setengah-setengah nanti tujuan dari bisnis susah untuk dicapai. Bukan sekadar
profit loh ya!
Sedikit
cerita, waktu dulu saya ngga suka sama yang namanya “jualan” karena ngga mau
menanggung rugi. Pemikiran saya waktu itu adalah salah besar. Dalam menjalankan
bisnis itu pasti banyak risikonya, salah satunya kerugian yang harus diterima. Nah semenjak saya kuliah di program studi
Administrasi Bisnis (pilihan terakhir waktu ngisi formulir pendaftaran POLBAN :’D),
saya malah ketagihan untuk “jualan”.
Di program studi ini, saya banyak belajar tentang bisnis dari teori juga praktik
bisnisnya. Dimulai dari cara membangun bisnis, menjalankan, sampai mengevaluasi. Rasa ketagihan untuk “jualan” ini muncul
semester 5, waktu bergabung sama Kayu Manis. Kayu manis ini saya sebut project
bisnis kecil-kecilan dengan modal pinjaman dari salah satu orang tua teman
saya, Lulu. Kayu Manis ini dikelola sama 3 orang, Lulu, Santi, juga saya
sendiri plus bapak-bapak pembuat rak dinding. Awalnya ragu untuk memulai project bisnis ini karena produk yang kita
jual yaitu furniture berupa rak dinding (floating shelves). Saya ragu kalau
barangnya bisa terjual karena untuk pertama kalinya saya “jualan” barang dengan
harga di atas Rp 100.000,- (Cemen kan? :’D). Alhamdulillah ada Lulu dan Santi
yang jadi penyemangat kalau kita bisa. Yay!
Sebenarnya
pertama kali kita memasarkan rak dinding ini lewat beberapa “wadah” online shop, kemudian
dilanjut melalui instagram dan memasang iklan di mading-mading kampus. Sayangnya
“wadah” online shop yang potensial hanya dua dari empat “wadah” yang kita pakai (hehehe namanya
juga usaha). Kedua “wadah” itu penjualannya juga tidak selamanya ramai dan membuat
saya mencari “wadah” lainnya untuk meningkatkan penjualan. Sewaktu blog walking, saya menemukan postingan
blog yang isinya tentang berbisnis di usia muda dengan ralali.com. Saya
langsung penasaran, apa itu ralali.com dan ketika saya search di google tentang
ralali.com ternyata sedang ada lomba blog juga yang diadakan ralali.com dengan ngeblog.me . Wah kebetulan! Sekali mendayung
dua tiga pulau terlampaui (Asik! :D). Niat awalnya mencari “wadah” untuk Kayu
Manis malah dapatnya “wadah” dan lomba blog. Alhamdulillah hehe.
Untuk
teman-teman yang ingin membuka usaha tetapi bingung mau dimulai dari mana, saya
bakal sharing dengan ilmu yang masih “tumpul” ini. Penjelasan di bawah ini berdasarkan
pengalaman nyata saya dan teman-teman, mudah-mudahan teman-teman bisa mengikuti
step by step J
Bagaimana cara
memulai usaha?
Jawabannya
mudah! Semuanya berawal dari niat hehehe.
1. Tentukan apa core business teman-teman.
1. Tentukan apa core business teman-teman.
Cari peluang dengan jeli, apa yang sedang dibutuhkan masyarakat. Maksudnya
teman-teman mau bisnis apa, misalnya mau jual kerudung atau busana muslim. Tetapi saya sarankan untuk memilih core business yang sesuai dengan passion
teman-teman sehingga dalam menjalankannya senang-senang saja tanpa ada beban.
Ini namanya hobi yang dibayar!
2. Membuat business plan.
2. Membuat business plan.
Membuat
perencanaan bisnis sangat penting meskipun isinya sederhana. Busisness plan ini
sebagai alat untuk mengendalikan bisnis teman-teman agar bisnis yang dijalankan
sesuai dengan yang direncanakan. Cara membuatnya juga mudah kok. Business plan
biasanya berisi ringkasan bisnis, deskripsi perusahaan, gambaran produk,
analisis pasar, strategi dan implementasi, manajemen tim, dan perencanaan
keuangan (diambil dari materi perkuliahan). Yang paling terpenting dari
business plan adalah perencanaan keuangan karena dari situlah teman-teman bisa
tahu kapan akan mencapai Break Event
Point (BEP) atau bahasa kerennya “balik modal”. Selain itu, kalau
temen-temen butuh investor untuk permodalan bisa juga pake business plan ini
nih.
3. Siapkan modal.
“Mau
bisnis tapi ngga punya modal”. Kalau kata dosen sih itu alasan klasik. Modal
itu ngga cuma uang, tetapi segala sesuatu yang mendukung teman-teman untuk
menjalankan bisnis. Contohnya laptop
dan handphone, sekarang kita bisa “jualan”
sistem dropship atau reseller khususnya lewat Instagram. Jadi
hanya dengan bermodalkan handphone
atau laptop yang biasanya teman-teman
pakai untuk nugas, itu juga bisa digunakan
untuk bisnis.
4.
Mulai untuk produksi.
Nah
perlu dicatat, dalam proses produksi (khususnya bisnis yang bergerak di
perusahaan dagang) teman-teman harus mengutamakan kualitas produknya. Lakukan
quality control, jangan sampai produk yang cacat bisa sampai di tangan
konsumen. Be the best pokoknya!
5.
Tentukan harga produk.
Penentuan
harga tidak mudah, tidak sulit juga. Dalam penentuan harga,cari harga pokok produksinya
dan teman-teman bisa membebankan biaya operasional untuk setiap produk. Hal ini bagi saya cukup efektif karena teman-teman
ngga usah takut profitnya terpotong oleh biaya operasional, kan sudah
dibebankan pada satu produk. Biasanya harga itu sudah termasuk biaya promosi,
biaya tidak terduga, pajak, ongkos kirim, biaya-biaya lainnya.
6. Pilih saluran pemasaran.
Jaman
sekarang, segala sesuatunya sudah serba online. Ini salah satu peluang untuk
memasarkan produk teman-teman, seperti lewat Instagram, Facebook, atau
ralali.com :D. Jangan lupa juga lakukan direct
selling, ikut event-event bazar
dan membagikan brosur kepada customer.
Setidaknya customer tahu produk
teman-teman. Selain itu, iklan juga memegang peran penting dalam pemasaran. Asalkan
pilih media yang cocok dan pas untuk menarik konsumen. Jangan lupa adakan diskon
dan give away agar konsumen semakin
loyal dengan produk teman-teman.
7.
Pencatatan keuangan.
Setiap
ada pengeluaran dan pemasukan harus dicatat gunanya untuk mengetahui apakah
teman-teman rugi atau mendapatkan profit. Kalau teman-teman kesulitan dalam
membuat laporan keuangan secara akuntansi, buat laporan keuangan yang sederhana
saja yang dapat dipahami teman-teman.
8.
Evaluasi bisnis
Evaluasi
sangat penting dilakukan secara rutin. Tujuannya adalah untuk mengetahui kekurangan-kekurangan
selama menjalankan bisnis. Bukan mengetahui saja, tetapi harus diperbaiki agar
ke depannya tidak terjadi kekurangan seperti sebelum-sebelumnya.
Bukan hanya 8 poin di atas saja, memulai bisnis juga harus disertai dengan semangat dan tekad yang kuat, ngga gampang menyerah, dan ingat tujuan teman-teman berbisnis untuk apa dan siapa.
Bukan hanya 8 poin di atas saja, memulai bisnis juga harus disertai dengan semangat dan tekad yang kuat, ngga gampang menyerah, dan ingat tujuan teman-teman berbisnis untuk apa dan siapa.
Memulai
bisnis itu mudah kan? Takut untuk memulai itu wajar, asal jangan keterusan
nanti ngga mulai-mulai bisnisnya. Tunggu apa lagi anak muda!
Teman-teman
juga bisa menggunakan salah satu platform gratis yang aksesnya mudah yang bisa
membantu dalam menjalankan bisnis. Ya! Ralali.com. Penasaran kan
apa itu ralali.com? Saya jelaskan nih di bawah.
Apa itu Ralali.com?
Menurut
ngeblog.me “Ralali.com adalah platform
marketplace B2B terbesar di Indonesia, yang mempertemukan penjual dan pembeli
untuk bertransaksi online secara bulk atau grosir. Fokus bisnis Ralali.com
adalah setiap orang bisa memulai usaha sesuai dengan passion mereka dengan berkulakan
di Ralali.com.”
Nah
jadi ralali.com itu merupakan “wadah” bagi para pebisnis. Bagusnya lagi,
ralali.com bukan hanya bisa Business to Consumer (B2C) tetapi Business to
Business (B2B) juga loh atau disebut “Ralali B2B Marketplace”. Keuntungan ini
bisa mempertemukan pengusaha accesories dengan pengusaha furniture seperti Kayu
Manis :D. Keren kan!
Registrasi yang mudah
Registrasi
di Ralali.com juga terbilang mudah. Jadi jangan takut kalau registrasinya
membuat teman-teman ribet.
1.
Masuk ke https://www.ralali.com
2.
Klik kotak “Register” yang terdapat di sebelah kanan atas.
4. Setelah berhasil. Klik “OPEN A STORE”.
3.
Isi form yang telah disediakan. Jangan lupa membaca “Terms & Conditions”.
Klik "DAFTAR" (Cek email teman-teman untuk verifikasi)
4. Setelah berhasil. Klik “OPEN A STORE”.
5. Isi
form kembali seperti di bawah ini. Kemudian Klik “Simpan Data”.
6. Selesai. Teman-teman bisa berjualan di ralali.com.
Siapa founder dari Ralali.com?
Kenapa harus Ralali.com?
Selain bisa "jualan" di ralali.com , teman-teman juga bisa mendapat voucher loh. Caranya? Nih ada di bawah.
Ayo tunggu apa lagi! Yuk mulai bisnis dari sekarang!
Karena masa muda adalah masa yang paling produktif untuk menggali potensi diri.
******
Artikel ini diikutsertakan dalam Ralali Blogger Contest "Memulai Bisnis di Usia Muda" ralali.com bersama ngeblog.me
#RalaliB2BMarketplace
2 comments
Ralali membantu banget dalam menghubungkan antar pengusaha, tak perlu keluar rumah karena bisa diakses melalui internet
ReplyDeleteSetuju,
ReplyDeletemumpung masih mudah segera bangun sesuatu yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
thank