Ayo Berbisnis di Masa Mudamu!

by - 7:53 AM


Apa yang terlintas dipikiran teman-teman kalau mendengar kata bisnis? Sebagian besar orang pasti terlintas “jualan”. Eits.. tetapi bisnis bukan hanya sekadar “jualan” loh yang hanya berujung pada keuntungan. Tujuan dari bisnis itu adalah membuka lapangan pekerjaan baru dan tanggung jawab sosial perusahaan. ”Wah kok berat banget ya? Kan yang penting dapat profit”. Bisnis itu harus sustainable (red-berkelanjutan), kalau setengah-setengah nanti tujuan dari bisnis susah untuk dicapai. Bukan sekadar profit loh ya!

Sedikit cerita, waktu dulu saya ngga suka sama yang namanya “jualan” karena ngga mau menanggung rugi. Pemikiran saya waktu itu adalah salah besar. Dalam menjalankan bisnis itu pasti banyak risikonya, salah satunya kerugian yang harus diterima.  Nah semenjak saya kuliah di program studi Administrasi Bisnis (pilihan terakhir waktu ngisi formulir pendaftaran POLBAN :’D), saya malah ketagihan untuk “jualan”. Di program studi ini, saya banyak belajar tentang bisnis dari teori juga praktik bisnisnya. Dimulai dari cara membangun bisnis, menjalankan, sampai mengevaluasi. Rasa ketagihan untuk “jualan” ini muncul semester 5, waktu bergabung sama Kayu Manis. Kayu manis ini saya sebut project bisnis kecil-kecilan dengan modal pinjaman dari salah satu orang tua teman saya, Lulu. Kayu Manis ini dikelola sama 3 orang, Lulu, Santi, juga saya sendiri plus bapak-bapak pembuat rak dinding. Awalnya ragu untuk memulai project bisnis ini karena produk yang kita jual yaitu furniture berupa rak dinding (floating shelves). Saya ragu kalau barangnya bisa terjual karena untuk pertama kalinya saya “jualan” barang dengan harga di atas Rp 100.000,- (Cemen kan? :’D). Alhamdulillah ada Lulu dan Santi yang jadi penyemangat kalau kita bisa. Yay!
Sebenarnya pertama kali kita memasarkan rak dinding ini lewat beberapa “wadah” online shop, kemudian dilanjut melalui instagram dan memasang iklan di mading-mading kampus. Sayangnya “wadah” online shop yang potensial hanya dua dari empat “wadah” yang kita pakai (hehehe namanya juga usaha). Kedua “wadah” itu penjualannya juga tidak selamanya ramai dan membuat saya mencari “wadah” lainnya untuk meningkatkan penjualan. Sewaktu blog walking, saya menemukan postingan blog yang isinya tentang berbisnis di usia muda dengan ralali.com. Saya langsung penasaran, apa itu ralali.com dan ketika saya search di google tentang ralali.com ternyata sedang ada lomba blog juga yang diadakan ralali.com dengan ngeblog.me . Wah kebetulan! Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui (Asik! :D). Niat awalnya mencari “wadah” untuk Kayu Manis malah dapatnya “wadah” dan lomba blog. Alhamdulillah hehe.




Untuk teman-teman yang ingin membuka usaha tetapi bingung mau dimulai dari mana, saya bakal sharing dengan ilmu yang masih “tumpul” ini.  Penjelasan di bawah ini berdasarkan pengalaman nyata saya dan teman-teman, mudah-mudahan teman-teman bisa mengikuti step by step J

Bagaimana cara memulai usaha?
Jawabannya mudah! Semuanya berawal dari niat hehehe.

1. Tentukan apa core business teman-teman.
Cari peluang dengan jeli, apa yang sedang dibutuhkan masyarakat. Maksudnya teman-teman mau bisnis apa, misalnya mau jual kerudung atau busana muslim. Tetapi saya sarankan untuk memilih core business yang sesuai dengan passion teman-teman sehingga dalam menjalankannya senang-senang saja tanpa ada beban. Ini namanya hobi yang dibayar!

2. Membuat business plan.
Membuat perencanaan bisnis sangat penting meskipun isinya sederhana. Busisness plan ini sebagai alat untuk mengendalikan bisnis teman-teman agar bisnis yang dijalankan sesuai dengan yang direncanakan. Cara membuatnya juga mudah kok. Business plan biasanya berisi ringkasan bisnis, deskripsi perusahaan, gambaran produk, analisis pasar, strategi dan implementasi, manajemen tim, dan perencanaan keuangan (diambil dari materi perkuliahan). Yang paling terpenting dari business plan adalah perencanaan keuangan karena dari situlah teman-teman bisa tahu kapan akan mencapai Break Event Point (BEP) atau bahasa kerennya “balik modal”. Selain itu, kalau temen-temen butuh investor untuk permodalan bisa juga pake business plan ini nih.

3. Siapkan modal.
“Mau bisnis tapi ngga punya modal”. Kalau kata dosen sih itu alasan klasik. Modal itu ngga cuma uang, tetapi segala sesuatu yang mendukung teman-teman untuk menjalankan bisnis. Contohnya laptop dan handphone, sekarang kita bisa “jualan” sistem dropship atau reseller khususnya lewat Instagram. Jadi hanya dengan bermodalkan handphone atau laptop yang biasanya teman-teman pakai untuk nugas, itu juga bisa digunakan untuk bisnis.

4. Mulai untuk produksi.
Nah perlu dicatat, dalam proses produksi (khususnya bisnis yang bergerak di perusahaan dagang) teman-teman harus mengutamakan kualitas produknya. Lakukan quality control, jangan sampai produk yang cacat bisa sampai di tangan konsumen. Be the best pokoknya!

5. Tentukan harga produk.
Penentuan harga tidak mudah, tidak sulit juga. Dalam penentuan harga,cari harga pokok produksinya dan teman-teman bisa membebankan biaya  operasional untuk setiap produk. Hal ini  bagi saya cukup efektif karena teman-teman ngga usah takut profitnya terpotong oleh biaya operasional, kan sudah dibebankan pada satu produk. Biasanya harga itu sudah termasuk biaya promosi, biaya tidak terduga, pajak, ongkos kirim, biaya-biaya lainnya.

6. Pilih saluran pemasaran.
Jaman sekarang, segala sesuatunya sudah serba online. Ini salah satu peluang untuk memasarkan produk teman-teman, seperti lewat Instagram, Facebook, atau ralali.com :D. Jangan lupa juga lakukan direct selling, ikut event-event bazar dan membagikan brosur kepada customer. Setidaknya customer tahu produk teman-teman. Selain itu, iklan juga memegang peran penting dalam pemasaran. Asalkan pilih media yang cocok dan pas untuk menarik konsumen. Jangan lupa adakan diskon dan give away agar konsumen semakin loyal dengan produk teman-teman.

7. Pencatatan keuangan.
Setiap ada pengeluaran dan pemasukan harus dicatat gunanya untuk mengetahui apakah teman-teman rugi atau mendapatkan profit. Kalau teman-teman kesulitan dalam membuat laporan keuangan secara akuntansi, buat laporan keuangan yang sederhana saja yang dapat dipahami teman-teman.

8. Evaluasi bisnis
Evaluasi sangat penting dilakukan secara rutin. Tujuannya adalah untuk mengetahui kekurangan-kekurangan selama menjalankan bisnis. Bukan mengetahui saja, tetapi harus diperbaiki agar ke depannya tidak terjadi kekurangan seperti sebelum-sebelumnya.

Bukan hanya 8 poin di atas saja, memulai bisnis juga harus disertai dengan semangat dan tekad yang kuat, ngga gampang menyerah, dan ingat tujuan teman-teman berbisnis untuk apa dan siapa. 


Memulai bisnis itu mudah kan? Takut untuk memulai itu wajar, asal jangan keterusan nanti ngga mulai-mulai bisnisnya. Tunggu apa lagi anak muda!
Teman-teman juga bisa menggunakan salah satu platform gratis yang aksesnya mudah yang bisa membantu dalam menjalankan bisnis. Ya! Ralali.com. Penasaran kan apa itu ralali.com? Saya jelaskan nih di bawah.



Apa itu Ralali.com?
Menurut ngeblog.me  “Ralali.com adalah platform marketplace B2B terbesar di Indonesia, yang mempertemukan penjual dan pembeli untuk bertransaksi online secara bulk atau grosir. Fokus bisnis Ralali.com adalah setiap orang bisa memulai usaha sesuai dengan passion mereka dengan berkulakan di Ralali.com.”
Nah jadi ralali.com itu merupakan “wadah” bagi para pebisnis. Bagusnya lagi, ralali.com bukan hanya bisa Business to Consumer (B2C) tetapi Business to Business (B2B) juga loh atau disebut “Ralali B2B Marketplace”. Keuntungan ini bisa mempertemukan pengusaha accesories dengan pengusaha furniture seperti Kayu Manis :D. Keren kan!

Registrasi yang mudah
Registrasi di Ralali.com juga terbilang mudah. Jadi jangan takut kalau registrasinya membuat teman-teman ribet.

2. Klik kotak “Register” yang terdapat di sebelah kanan atas.



3. Isi form yang telah disediakan. Jangan lupa membaca “Terms & Conditions”. Klik "DAFTAR" (Cek email teman-teman untuk verifikasi)




4. Setelah berhasil. Klik “OPEN A STORE”.


5. Isi form kembali seperti di bawah ini. Kemudian Klik “Simpan Data”.


6. Selesai. Teman-teman bisa berjualan di ralali.com.

Siapa founder dari Ralali.com?


Kenapa harus Ralali.com?


Selain bisa "jualan" di ralali.com , teman-teman juga bisa mendapat voucher loh. Caranya? Nih ada di bawah. 

Ayo tunggu apa lagi! Yuk mulai bisnis dari sekarang!
Karena masa muda adalah masa yang paling produktif untuk menggali potensi diri. 


****** 


Artikel ini diikutsertakan dalam Ralali Blogger Contest "Memulai Bisnis di Usia Muda" ralali.com bersama ngeblog.me

#RalaliB2BMarketplace 

You May Also Like

2 comments

  1. Ralali membantu banget dalam menghubungkan antar pengusaha, tak perlu keluar rumah karena bisa diakses melalui internet

    ReplyDelete
  2. Setuju,
    mumpung masih mudah segera bangun sesuatu yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
    thank

    ReplyDelete